Desa Tompo Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Pengembangan Ternak Sapi

DARI DESA KE DESA

Admin Lentera Sulawesi

4/1/20252 min read

Suhardi, Kepala Desa Tompo
Suhardi, Kepala Desa Tompo

Untuk mendukung program pemerintah Republik Indonesia dalam ketatahan Pangan, selain sebagai desa dengan potensi pertanian yang baik, Desa Tompo, yang terletak di Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, memiliki potensi besar dalam bidang peternakan, khususnya untuk pengembangan sapi lokal atau sapi Bali.

Mayoritas peternak di desa ini memang masih menerapkan sistem tradisional namun sudah ditingkatkan dan mendekati semi intensif, memungkinkan efisiensi dalam pengelolaan ternak. Dimana pakannya yang disebut rumput gajah atau cenchrus purpureus sudah ditanam dan dibudidayakan sendiri. Selain itu, pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak telah menjadi praktik umum, dengan sebagian besar peternak menyimpan jerami sebagai cadangan pakan. Namun, hanya sebagian kecil yang melakukan pengolahan fermentasi untuk meningkatkan kualitas pakan.

Menurut Kepala Desa (Kades) Tompo, Suhardi B. kondisi alam Desa Tompo memang sangat cocok untuk pengembangan sapi karena datar dan luas,sehingga memungkinkan pula untuk penggembalan ternak bila musim turun sawah belum mulai. Selain itu masyarakat juga memiliki cukup lahan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan utama ternak mereka.

“Meskipun mayoritas masyarakat kami memang adalah petani khususnya padi dan jagung, namun mereka juga peternak. Rata rata mereka memiliki ternak sapi lima ekor, bahkan ada yang sampai memiliki 15 ekor sapi jantan yang dikandangkan untuk penggemukan,” kata Suhardi.

Dikatakan juga oleh Suhardi bahwa desanya telah mendapat bantuan ternak sapi untuk tahun 2023 sebanyak 28 ekor dan tahun 2024 yang baru lalu sebanyak 30 ekor anakan. Sapi-sapi ternak tersebut telah didistribusikan ke peternak untuk dipelihara dengan system pembangian hasil 70 dan 30 persen,70% diberikan kepada peternak, 30% ke pemerintah desa. Ini adalah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) ke depan secara berkelanjutan.

Suhardi yang berlatar belakang wirausaha di bidang perdagangan hasil bumi dan sapi ini katakan, bahwa potensi pemasaran sapi potong di desanya cukup baik, karena selain pemesaran local dalam wilayah Kabupaten Barru dan Sulawesi Selatan, pedagang antarpulaupun pernah mengunjungi Desa Tompo, misalnya dari Kalimantan. Sehingga ke depan pamasaran sapi milik warga cukup luas. Apalagi desa ini sudah cukup dikenal dengan produk sapi potong lokalnya, khususnya jelang hari raya Idul Adha.

“Saat ini, peternakan sapi potong di Desa Tompo mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak warga yang mulai tertarik mengembangkan usaha ternak sapi karena tingginya permintaan daging sapi di pasar lokal maupun regional,” tambah Kades Suhardi.

Adapun langkah yang sudah diambil oleh pemerintah desa untuk mendukung peningkatan peternakan ini, antara lain beberapa langkah strategis, seperti memberikan pelatihan kepada peternak, menyediakan bantuan bibit sapi unggul, serta bekerja sama dengan dinas terkait untuk pendampingan teknis. Selain itu, kami juga mendorong sistem penggemukan sapi dengan pakan berkualitas agar hasilnya lebih optimal.

Kemudian untuk ke depannya, Kades Suhardi akan mendorong para peternak semakin semangat dalam mengembangkan usahanya dan terus belajar inovasi baru dalam beternak. “Kami dari pemerintah desa akan selalu mendukung agar sektor peternakan ini bisa menjadi sumber ekonomi utama masyarakat Tompo.

(Litbang/LS)

Suhardi, Kepala Desa Tompo